Barakallahu fiikum. ...
Allah Ta’ala berfirman :
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran 31)
Belajar bahasa arab itu bukan karena banyak program atau fokus satu program saja....
Belajar
bahasa arab itu adalah "Masalah Cinta Bahasa Arab" ...agar bisa
mendapatkan khusyuk nya ibadah, karena kita mencintai Allah dengan cara
mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang membawa risalah
nya dengan bahasa arab.
Sebagaimana
orang yang terkena panah asmara untuk menaklukkan pujaan hati (ketika
sudah menikah) adalah dengan menggunakan seluruh kemampuan bukan hanya
"CINTA SAMBILAN" yang hanya terucap "Ya Aku Mencintaimu" tapi sebatas
di bibir saja. Hatinya masih enggan untuk berkorban demi konsekuensi
cintanya.
Kalau tidak mau disebut sekedar "Cinta Sambilan" maka luangkan seluruh
waktu dan kemampuan untuk meraihnya bukan hanya belajar mencintainya "Di
WAKTU LUANG" saja.
Sebab tumbuhnya semangat agar "CINTA SEUTUHNYA" kepada bahasa Arab
adalah menghadirkan rasa "TIDAK NYAMAN" terhadap "KEBODOHAN" yang
menerpa diri kita sehingga kita tidak bisa memaksimalkan kewajiban kita
sebagai "HAMBA" yaitu beribadah dengan faham dan khusyuk.
Bertahun
tahun dari SD - sampai sekolah tinggi hanya untuk mendapatkan rezki.
6-7 jam setiap harinya dipergunakan untuk bergulat dengan "ijazah dunia"
dan itu tidak ada "bosan dan keluhan". Sedangkan untuk mendapatkan
ibadah yang khusyuk meluangkan waktu belajar bahasa arab hanya "sepekan
sekali" ataupun di waktu luang yang terbatas ...lalu bisakah kita
mencintai bahasa arab dengan "seutuhnya"?
Bukan
karena sekedar pengin "Bisa" saja tapi untuk ke level "Faham" maka
pemahaman bahasa arab itu kedudukan nya seperti "REZEKI" yang harus
dicari dan dikejar dengan "capek dan pengorbanan" serta dimunajatkan
dalam setiap bisikan doa kepada Allah Dzat Yang Maha Pemberi Rezki.
Itulah nasehat dari Syaikh Sholih al-Masy’ari hafizhahullah.
Semoga Bermanfaat Zaki Abu Kayyisa
#⃣ Channel Telegram al-Wasathiyah wal I'tidâ
0 komentar:
Posting Komentar