بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ .
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْد٠٠٠٠٠ُ
pelajaran ke 5
kitaabu Muhammadin
(كِتَابُ مُحَمَّدٍ )
"kitabnya Muhammad"
Misal:
🔹hadzaa miftaahu baabil masjidi :
هذا مفتاح باب المسجد
(ini kuncinya pintu masjid).
🔸hadzaa هذا : mubtada'
🔸miftaahu baabil masjidi : khobar yg berbentuk idhoofah
🔺miftaahu مفتاحُ : mudhoof
🔺baabi بابِ : mudhoofun ilaihnya miftaahu dan mudhoofnya masjidi.
🔺masjidi مسجدِ : mudhoofun ilaih.
🔹Apa yg ditunjuk?
Kunci / pintu / masjid?
maka, kita ketahui bahwa yg di tunjuk adl "kunci"
🔹 Hadzaa miftaahun هذا مِفْتَاحٌ ini kunci.
🔺Hadzaa : mubtada'
🔺miftaahun : khobar.
Lihat
1⃣Tidak boleh diberi alif lam (isim nakiroh) dan letaknya selalu diawal kata majemuknya.
2⃣Tidak boleh ditanwin.
3⃣Harokatnya bisa (marfuu' " dhommah"), atau (manshuub "
fathah") ataupun majruur " kasroh ") tergantung nnti keduduknny sebagai
apa.
1⃣. Harus majruur (kasroh)
2⃣. Harus ma'rifah (nama orang / isim selain nama org yg diberi alif lam).
3⃣. Jika mudhoofun ilaihi lebih dari 1 maka mudhoofun
ilaihi yang terakhir baru di ma'rifahkan, sedangkn mudhofun ilaihi
sebelumnya ttp dikasroh tp nakiroh dan tdk ditanwin.
Contoh:
🔹baabu baitil mudiiri بَابُ بَيْتِ الْمُدِيْرِ
"pintu rumahnya kepala sekolah"
🔺baabu : mudhoof (marfuu' dg dhommah).
🔺baiti : mudhoofun ilaihnya baabu dan mudhoofnya al mudiiri (sehingga ia majruur dg kasroh dan tdk bertanwin kasrohnya).
🔺al mudiiri : mudhoofun ilaihi (harokat akhirnya majruur).
Maka perhatikan
🏻walaupun
rangkaian kata2nya, yakni berjumblah dari tiga katanamun hakekatnya ia
itu hny satu maksud, yakni yg tunjuk adl "miftaahunnya/kuncinya"
Contoh:
🔹baabu baitil mudiiri بَابُ بَيْتِ الْمُدِيْرِ
"pintu rumahnya kepala sekolah"
🔺baabu : mudhoof (marfuu' dg dhommah).
🔺baiti : mudhoofun ilaihnya baabu dan mudhoofnya al mudiiri (sehingga ia majruur dg kasroh dan tdk bertanwin kasrohnya).
🔺al mudiiri : mudhoofun ilaihi (harokat akhirnya majruur).
Maka perhatikan
Contohnya lagi:
🔹hadzaa kitabu haamidin : هذا كتاب محمد
(ini kitabnya haamid)
🔺Hadzaa : mubtada`
🔺Kitaabu Haamidin :khobar (khobarnya berupa mudhoof wa modhoofun ilaihi).
🔺Kitaabu : mudhoof
🔺Haamidin : mudhoofun ilaihi
Contoh :
🔹hadzihi bintu khoolidin
"هَذِهِ بِنْتُ خَالِدٍ"
(ini anak perempuannya khoolid)
🔺hadzihi tdk mungkin sebagai mudhof karena hadzihi isim ma'rifah.
🔺bintu : mudhoof krn nakiroh & tdk tanwin & setelahnya isim yg majruur (kasroh) yaitu; 🔺khoolidin yg sebagai mudhoofun ilaihinya.
jadi i'robnya (kedudukannya)
🔺 hadzihi : mubtada`nya
🔺 bintu khoolidin : khobarnya
(khobarnya berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi).
🔺bintu : mudhoof
🔺khoolidin : mudhoofun ilaihi nya.
CATATAN :
1⃣ mudhoof : bukanlah isim ma'rifah
1⃣ mudhoof : bukanlah isim ma'rifah
2⃣ mudhoof itu cuma 1 kata, nakiroh tapi tdk ditanwin dan harokatnya bisa berubah : 🔺marfuu'(dhommah),
🔺majruur (kasroh) jika di dahului huruf jer
🔺bisa manshuub (fathah klo dia sbgai objek "maf'ulun bih") kalau sebagai mubtada` atau khobar berarti dia marfuu` (dhommah).
🔺majruur (kasroh) jika di dahului huruf jer
🔺bisa manshuub (fathah klo dia sbgai objek "maf'ulun bih") kalau sebagai mubtada` atau khobar berarti dia marfuu` (dhommah).
3⃣ mudhoofun ilaihi datang setalah mudhoof dan dia bisa lebih dari satu kata dan dia selalu majruur (kasroh).
4⃣ apabila mudhoof wa mudhoofun ilaihi sdh bergabung
menjadi satu maka mudhoof wa mudhoofun ilaihi sudah disebut isim
ma'rifah tdk nakiroh lagi, maka bila mudhoof wa mudhoofun ilaihi
letaknya di depan kalimat maka dia kedudukannya sebagai mubtada` (krn is
sudah isim yg ma'rifah).
Contoh :
🔹bintu khoolidin jaaalisatun.
(بِنْتُ خَالِدٍ جَالِسَةٌ)
" anak perempuannya kholid duduk"
🔺bintu kholidin : mubtada`(mubtada`nya berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi).
🔺bintu : mudhoof
🔺khoolidin : mudhoofun ilaihinya
🔺jaalisatun : khobarnya.
Contoh :
🔹bintu khoolidin jaaalisatun.
(بِنْتُ خَالِدٍ جَالِسَةٌ)
" anak perempuannya kholid duduk"
🔺bintu kholidin : mubtada`(mubtada`nya berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi).
🔺bintu : mudhoof
🔺khoolidin : mudhoofun ilaihinya
🔺jaalisatun : khobarnya.
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
Catatan :
1⃣ utk mengetahui kalimat tersebut mudhoof wa mudhoofun ilaihi bisa dgn bbrapa cara :
🔴mengetahui ciri2nya (syarat2nya/ketentuannya yg sdh dijelaskn wktu yg lalu)
Catatan :
1⃣ utk mengetahui kalimat tersebut mudhoof wa mudhoofun ilaihi bisa dgn bbrapa cara :
🔴mengetahui ciri2nya (syarat2nya/ketentuannya yg sdh dijelaskn wktu yg lalu)
🔴mengetahui maknanya (yg bermakna nya / punya)
atau beberapa isim tapi yg dimaksud / ditunjuk satu benda.
atau beberapa isim tapi yg dimaksud / ditunjuk satu benda.
🔴mudhoof wa mudhoofun ilaihi semuanya kata bendanya bs terlihat /nampak (bukan kata sifat / tdk abstrak).
Contoh :
🔹ini kuncinya pintunya masjidnya Rasululloh.
Maka kita buat :
Hadzaa miftaahu baabi masjidi Rasuulillahi
ِهذا بابُ مسجدِ رسول
ِ الله
Contoh :
🔹ini kuncinya pintunya masjidnya Rasululloh.
Maka kita buat :
Hadzaa miftaahu baabi masjidi Rasuulillahi
ِهذا بابُ مسجدِ رسول
ِ الله
🔹kalimat tersebut khobarnya berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi.
🔹ingat mudhoof letaknya paling depan dan jumlahnya satu dan bentuknya nakiroh yg tdk ditanwin
dan harokatnya bs berubah tergantung keduduknnya ('aamil yg memasukinya), dapun mudhoofun ilaihi dia bisa banyak yg letaknya setelah mudhoof dan selalu majrur dan mudhoof yg terakhir baru dima'rifahkn (beralif lam /isim ma'rifah) sdgkn mudhoofun ilaihi sebelumnya tetap majruur (kasroh) tapi nakiroh yg tdk ditanwin & tdk beralif lam, lihat kembali bentuk contohnya di atas.
🔹ingat mudhoof letaknya paling depan dan jumlahnya satu dan bentuknya nakiroh yg tdk ditanwin
dan harokatnya bs berubah tergantung keduduknnya ('aamil yg memasukinya), dapun mudhoofun ilaihi dia bisa banyak yg letaknya setelah mudhoof dan selalu majrur dan mudhoof yg terakhir baru dima'rifahkn (beralif lam /isim ma'rifah) sdgkn mudhoofun ilaihi sebelumnya tetap majruur (kasroh) tapi nakiroh yg tdk ditanwin & tdk beralif lam, lihat kembali bentuk contohnya di atas.
2⃣ utk mubtada` yg berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi maka
tdk boleh berbentuk sibhul jumlah (zhorof / isim2 yg memajrurkan isim
setelahnya), krn zhorof dia mudhoof tapi ttp sebagai khobar walau
letaknya boleh didahulukan dari mubtada`,(baca lagi penjelasan yg lalu)
tentang syibhul jumlah pd khobar)
Contoh :
🔹tahtal maktabi haqiibatul mudarrisi
تحتَ المكتبِ حقيباُ المدرسِ
(di bawah meja itu tasnya guru)
🔺tahtal maktabi : khobar muqoddam (khobar yg didahulukan krn mudhofnya berbentuk zhorof (kata keterangan tempat).
🔺haqiibatul mudarrisi : mubtada` muakhhor (mubtada` yg diakhirkan).
Contoh :
🔹tahtal maktabi haqiibatul mudarrisi
تحتَ المكتبِ حقيباُ المدرسِ
(di bawah meja itu tasnya guru)
🔺tahtal maktabi : khobar muqoddam (khobar yg didahulukan krn mudhofnya berbentuk zhorof (kata keterangan tempat).
🔺haqiibatul mudarrisi : mubtada` muakhhor (mubtada` yg diakhirkan).
3⃣ mubtada` memang asalnya letaknya diawal & krn dia
mubtada` berarti bentuknya isim ma'rifah, maka apabila ia isim ma'rifah
maka sudah pasti ia bukanlah mudhoof,namun bila nakiroh yg tdk ditanwin
lalu diikuti isim ma'rifah berada diawal kalimat maka brrti dia
muntada`nya berbntuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi (sudah trmasuk isim
ma'rifah krn diikuti mudhoofun ilaihi).
4⃣Apabila di dlm kalimat mubtada` khobar didahului oleh
isim nakiroh (bukan isim ma'rifah) lalu setelahnya diikuti isim ma'rif
(salah satu dr 6 isim ma'rifah trsebut) maka itulah bentuk mudhoof wa
mudhoofun ilaihi.
5⃣Jika letaknya di depan kalimat berarti mubtada`nya berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi.
Contoh :
🔹babul baiti kabiirun (pintunya rumah itu besar) :
بَابُ الْبَيْتِ كَبِيْرٌ
🔺Baabul baiti : mubtada`(mubtada`nya berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi)
🔺 kabiirun : khobarnya
Contoh :
🔹babul baiti kabiirun (pintunya rumah itu besar) :
بَابُ الْبَيْتِ كَبِيْرٌ
🔺Baabul baiti : mubtada`(mubtada`nya berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi)
🔺 kabiirun : khobarnya
🔹hadzaa baituth- thobiibi (ini rumahnya dokter) : هَذَا بَيْتُ الطَّبِيْبِ
🔺Hadzaa : mubtada`
🔺 baituth-thobiibi : khobarnya (Khobarnya terdiri dari mudhof wa mudhoofun ilaihi)
🔺baitu : mudhoofnya
🔺Ath-thobiibi : mudhoofun ilaihinya.
🔺Hadzaa : mubtada`
🔺 baituth-thobiibi : khobarnya (Khobarnya terdiri dari mudhof wa mudhoofun ilaihi)
🔺baitu : mudhoofnya
🔺Ath-thobiibi : mudhoofun ilaihinya.
(Ummu Qudamah)
[19/3 05:41] Ukhty Asry: بســــم اللّــــه الرحـــمــــن الرحــيــــم
[19/3 05:41] Ukhty Asry: بســــم اللّــــه الرحـــمــــن الرحــيــــم
______ masih pd pelajaran 5.
🔹Yaa yaasiru يَايَاسِرُ (wahai yasir).
🔹 yaa 'aliyyu يَاعَلِيُّ (wahai 'Ali)
🔹Jika ada huruf nida` maka tanwinnya dibuang.
🔹 'Aliyyun ( ٌعلي) menjadi yaa 'aliyyu (ياعليُّ)
🔹'Aliyyu kita namakan munada` (orang yg dipanggil / yg diseru) - jika mudana` nya beralif lam maka alif lamnya dibuang.
Misal :
🔹al mudarrisu المُدَرِّسُ menjadi yaa mudarrisu يامدرّسُ
🔹jika ada huruf nida` pada sebuah kata maka kata tersebut menjadi ma`rifah.
______________________________
ADA 2:
1⃣Hamzah washol (ٱ) (hamzah yg tdk dibaca saat berada ditengah)
1⃣Hamzah washol (ٱ) (hamzah yg tdk dibaca saat berada ditengah)
2⃣Hamzah qoth'i (أ) (hamzah yg tetap dibaca dan dimunculkan
hamzahnya diatas alif ataupun dibawah alif tatkalah berharokat kasroh).
1⃣Ismun : nama ٱسْمٌ
2⃣Ibnun : anak laki2 ٱبْنٌ
3⃣Ibnatun : anak Perempuan ٱبْنَةٌ
4⃣Imro`un : laki2 dewasa ٱمْرَؤٌ
5⃣imro`atun : seorang perempuan : ٱمْرَأَةٌ
6⃣istnaani : 2 utk mudzakkar. ٱثْنَانِ
7⃣istnataani : 2 utk mu`annas : ٱثْنَتَانِ
Catatan :
hamzah
washol apabila terletak diawal kalimat maka alifnya dibaca, namun
apabila letaknya ditengah kalimat maka alifnya tdk dibaca.
Contoh :
🔹umaru ibnu al khoththoobi ,bacanya : 'umarubnul khoththoobi عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
🔹Bila kita telah mengetahui isim tersebut diawali dgn
hamzah washol maka tatkala isim tersebut berada ditengah kalimat maka
membacanya dgn tidak menyebutkn hamzahnya;
Misal pd kata :
🔹Ismun ٱسمٌ (nama)
🔹Di awal ismuth thoolibi ٱسم اطالبِ (nama siswa itu) "
🔹ditengah wasmuth thoolibi وَٱسمطالبِ ... (dan nama siswa itu)
🔹Asalnya wa ismu ath-thoolibi.
ath- thoolibi, termasuk hamzah washol krn didahului dgan alif lam.
Misal pd kata :
🔹Ismun ٱسمٌ (nama)
🔹Di awal ismuth thoolibi ٱسم اطالبِ (nama siswa itu) "
🔹ditengah wasmuth thoolibi وَٱسمطالبِ ... (dan nama siswa itu)
🔹Asalnya wa ismu ath-thoolibi.
ath- thoolibi, termasuk hamzah washol krn didahului dgan alif lam.
------------------------------ -
1⃣ al fi'lu الْفِعْل (kata kerja/predikat)
2⃣ faa'il فَاعِلٌ (subjek pelaku) termasuk isim marfuu' (dhommah) sama spt mubtada khobar (isim marfuu' juga).
3⃣al munaadaa' الْمُنَادَى isim yg jatuh setelah alat panggilan (huruf nidaa`) yaitu huruf " يا /yaa (wahai) ".
munadaa (mabniy /tetap harokat akhirnya atas tanda rofa' (dhommah).
munadaa (mabniy /tetap harokat akhirnya atas tanda rofa' (dhommah).
4⃣ mudhoof ٌمُضَاف (kata sandaran yg membutuhkan mudhoofun ilaihi /kata yg disandarkan kepadanya).
yg mana ia awalnya nakiroh menjadi ma'rifah setelah adanya mudhoofun ilaihi.
mudhof cuma satu dan harokatnya bisa berubah tergantung kedudukannya nanti (ada amil yg merubahnya misal didahului huruf jar maka jadi kasroh
(mudhoofnya).
yg mana ia awalnya nakiroh menjadi ma'rifah setelah adanya mudhoofun ilaihi.
mudhof cuma satu dan harokatnya bisa berubah tergantung kedudukannya nanti (ada amil yg merubahnya misal didahului huruf jar maka jadi kasroh
(mudhoofnya).
5⃣mudhoofun ilaihi مضاف إليه (kata yg jatuh setelah mudhoof).
dan mudhoofun ilaihi selalu majruur (kasroh) dan jumlahnya bisa lebih dari satu (mudhoofun ilaihi yg pertama dan seterusnya nakiroh dan yg terakhir baru dima'rifahkan).
misal:
~ ِمفتاحُ بابِ سيارة ِ الطَّبيبِ
miftaahu baabis- sayyarotith-thobiibi" (kunci pintu mobilnya dokter itu).
wallohu a'lam.
dan mudhoofun ilaihi selalu majruur (kasroh) dan jumlahnya bisa lebih dari satu (mudhoofun ilaihi yg pertama dan seterusnya nakiroh dan yg terakhir baru dima'rifahkan).
misal:
~ ِمفتاحُ بابِ سيارة ِ الطَّبيبِ
miftaahu baabis- sayyarotith-thobiibi" (kunci pintu mobilnya dokter itu).
wallohu a'lam.
------------------------------

kosa kata pel.5

1. ar rosuulu = utusan
=الرَّسُوْلُ
=الرَّسُوْلُ
2. al ka'batu = ka'bah= الْكَعْبَةُ
3. al ismu = nama = الْاِسْمُ
4. al ibnu = anak laki2 = الْاِبْنُ
5. Al 'ammu = paman dari saudara bpk = الْعَمُّ
6. al khoolu = paman dari saudara ibu = الْخَالُ
7. al haqiibatu = tas = الْحَقِيْبَةُ
8. as sayyaarotu = mobil = السَّيَّارَةُ
9. asy syaari'u = jalan = الشَّارِعُ
10. mughlaqun = tertutup = مُغْلَقٌ
11. tahta = dibawah = تَحْتَ
12. hunaaka = disana = هُنَاكَ
13. al muhandisu = insinyur = الْمُهَنْدِسُ
1 komentar:
MasyaaAllah, saya mencari Pembahasan yg seperti sudah sejak awal belajar, Alhamdulillah baru ketemu. Jazakumullahu khairan
Posting Komentar